Langsung ke konten utama

Answer-key Orientation on Student’s Test


I just had a chance to read the test result of my nephew’s who is on the first grade of primary school. Sadly, I found a question which was so key-oriented.

The question was as below (the real one is in Bahasa Indonesia);
Orange is my favorite fruit. The colour of orange is... a) yellow, b) orange, c) green.”
My nephew “luckily” answered option a), yellow, and his answer was correct.
I can say that it was so ironic since I am sure everyone must have ever seen orange in those three colors! Further, there is no specific description of what kind of orange that the question meant.

This is not the first time I read such question. Another nephew of mine who was on fourth grade once, also got the same question type. If I am not mistaken, the question of his test was (in Bahasa Indonesia);
“Mother went to the market buying... a) vegetable, b) medicine, c) shoes.” Which one is the correct answer in your opinion? My nephew chose vegetable for the answer and it was correct according to the teacher (or the answer key, I don’t know). If I were the student who got the same question, I might cross all the answers, for all those three things do exist in market, obviously. Another question I found was;
“On Sundays, children are lazy to… a) get up early b) bathe c) do exercise.” How about the diligent children who are always enthusiastic to do those things then?  Aren’t they “forced” to be lazy on Sundays?

I can say that this is an ironic phenomena since it still happens when today curriculum emphasizes on creative learning way. The goal of the curriculum is aimed for a betterment, I am sure. The problem is whenever the application is not in the same way.

It will be better if the questions (especially in multiple choice form) for students are not ambiguous and subjective. The question and answer should be clear, logical and not answer key-oriented as well. If the questions like I stated above unluckily still appears, teachers should be tollerant and be willing to examine each option carefully, whether there are other possibilities of the correct answer or not. Hopefuly, through this effort, students will be open minded and  stay creative on their thinking way.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ory; Si Anak Hebat yang Selalu Tak Percaya Diri

  Masih kuingat betul pertemuan pertamaku dengan Ory, saat itu dalam kegiatan debat Bahasa Inggris atau dalam madrasah kami disebut English Debate Club (EDC). Menjelang tahun awal pelajaran memang kusampaikan pada murid lama EDC, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya untuk bergabung di sini, ya.” Lalu akhirnya, diajaklah Ory ke dalamnya oleh Dyna Syarifa, salah seorang dari muridku yang pernah menjuarai lomba pidato tingkat nasional itu. Pertama kali melihat “yang dibawa” Dyna adalah Ory, jujur aku lumayan terkejut. Karena pesanku sebelumnya, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya.” Namun yang kudapati saat itu, “yang dibawa” adalah satu anak yang sangat jelas nampak tidak percaya diri dan hanya diam saja sepanjang kegiatan. Masih kuingat betul pula, saat itu tema yang kami bahas adalah tentang ‘Capital Punishment’ atau Hukuman Mati bagi para pejabat yang melakukan korupsi, sebaiknya dilakukan atau tidak. Sebelum anak-anak melakukan debat, seperti biasa, kum...

Kisah dalam Munaqosyah

Di madrasah tempatku mengajar, ada yang namanya munaqosyah . Munaqosyah adalah ujian lisan bagi kelas XII yang meliputi 4 bidang; Juz ‘Amma, Qiroatul Kitab, Muhadatsah Bahasa Arab, dan Conversation Bahasa Inggris. Sejak dulu kala, dengan ada atau tidak adanya Ujian Nasional, munaqosyah selalu menjadi salah satu syarat penentu kelulusan para santri. Jadi meskipun dulu ketika seorang santri lulus dalam Ujian Nasional tetapi gagal dalam munaqosyah , maka dia akan tetap dianggap tidak lulus sampai akhirnya melakukan remedi atau ujian ulang untuk munaqosyah nya, berapa kalipun itu (konon kabarnya ada yang pernah mengulang hingga 11 kali ☹ ). Lalu yang lebih menegangkan, orangtua atau wali santri wajib mendampingi ketika munaqosyah dilaksanakan. Mereka diminta untuk duduk di belakang putra/putrinya ketika sedang diuji. Ini supaya orangtua bisa menyaksikan sendiri secara langsung bagaimana kemampuan putra/putrinya dalam menjawab pertanyaan dari para penguji. Karena dianggap sebegitu sak...

drg.Zulfikar

Assalamualaikum… Ceritanya, saya sedang terinspirasi oleh kebaikan seorang dokter gigi di kota saya ini. Singkat cerita, saya punya gigi yang berlubang sangat besar dan telah saya biarkan selama kurang lebih 15 tahun. Kalau tidak salah, gigi geraham saya ini berlubang sejak saya berumur 8 tahun, yaitu kelas 2 SD.  Sedangkan saya sekarang berumur 23 tahun (Parah ya?). Lubang ini saya biarkan saja, karena tidak sakit. Mungkin karena dulu masih kecil jadi kepedulian terhadap kesehatan gigi belum begitu saya perhatikan. Namun lambat laun, lubang ini semakin membesar. Hingga saya besar, saya katakan gigi ini sudah terlanjur sayang . Mau dicabut saya masih eman , tetapi  jika tidak pun lubangnya sangat besar dan sungguh mengganggu setiap kali saya makan. Berulang kali ke dokter gigi mana pun selalu disarankan untuk mencabut, namun saya tetap bersikeras tidak mau. Saya masih agak trauma, karena dulu pernah gigi geraham saya dicabut oleh seorang dokter gigi sehingga ada ompong d...