Langsung ke konten utama

How to Live in a Country




Assalamualaikum! Yeay, finally I’m return after not writing for ages!
I’m afraid if there is spider’s web on my blog! :D
Alhamdulillaah, insyAllah I write in much better condition now for I’ve been taken and am pregnant! I have 5.5-month little baby in my belly right now, Alhamdulillah! ^^v
Okay, the thing I wanna share here is actually about my new environment now. If before I always lived in a specific site in a city that we usually call komplek, now I live in a little country in Kabupaten Pati, namely Tapen. To live in significantly different place does need such good adjustment. You have to cheer up yourself whenever you can’t find something here where you can find it very easily in a city. Okay, that’s just an example. Here are the explanations I wanna tell you!
In my previous environment, in Kudus or Jepara, I always live in individual neighborhood. No one cares where you will go, what are you doing, etc. But in my today society, people will always ask you where you will go whenever you step out from your house. Or even when you only walk to a little shop to buy your daily needs, people whom you meet on street will ask you, “Blonjo, dik?” (Do you want to go shopping?). And of course you should answer the question. That’s the first point.
The second one is, I think the primary tips to survive live in a country are to smile and to greet everyone, even though you don’t know who the person you smile at or greet. I am not joking about this point. If you don’t do this tip as a new comer in a country, don’t wonder if people all around the country will gossip you! They will find you as an arrogant person! ^^,
The third point, don’t hope to be able to keep a secret safely. In a country like Tapen, everyone will know every single thing you do! For example when my husband and I bought a new closet and place this in our living room, one of our neighbors accidentally asked me about the GREEN closet we placed in living room the day later. Yes, GREEN. She even knows the color of our new closet though we bought this in the dark evening. Oh my…
The fourth point, don’t be surprised when someone in a country holds an event. Even just RTnan (a neighborhood association), people will make hundreds snacks! The habit here is, when someone has an event, the neighbors will come to help out, which we call as ngalong. Here, there is no one who just order snacks in a catering like most people in a city do, no. All of the snacks are mostly made by themselves. The first time I joined ngalong, the snacks made were about 200 packs, and each pack consists of 5 different snack! Can you imagine that? I guess I was almost fainted at that time, really.
I think those are the main unique points I find as a new comer in this country. Though, I also should tell you that the hospitality of the people here is awesome! I’m so thankful to experience this situation. This is like a great thing that I’ve never found before! To meet new people who are so friendly, kindhearted, and nice to you is a kind of blessings I think. My husband said, I have got along with them and done a great adjustment! Yeay! ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ory; Si Anak Hebat yang Selalu Tak Percaya Diri

  Masih kuingat betul pertemuan pertamaku dengan Ory, saat itu dalam kegiatan debat Bahasa Inggris atau dalam madrasah kami disebut English Debate Club (EDC). Menjelang tahun awal pelajaran memang kusampaikan pada murid lama EDC, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya untuk bergabung di sini, ya.” Lalu akhirnya, diajaklah Ory ke dalamnya oleh Dyna Syarifa, salah seorang dari muridku yang pernah menjuarai lomba pidato tingkat nasional itu. Pertama kali melihat “yang dibawa” Dyna adalah Ory, jujur aku lumayan terkejut. Karena pesanku sebelumnya, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya.” Namun yang kudapati saat itu, “yang dibawa” adalah satu anak yang sangat jelas nampak tidak percaya diri dan hanya diam saja sepanjang kegiatan. Masih kuingat betul pula, saat itu tema yang kami bahas adalah tentang ‘Capital Punishment’ atau Hukuman Mati bagi para pejabat yang melakukan korupsi, sebaiknya dilakukan atau tidak. Sebelum anak-anak melakukan debat, seperti biasa, kum...

Kisah dalam Munaqosyah

Di madrasah tempatku mengajar, ada yang namanya munaqosyah . Munaqosyah adalah ujian lisan bagi kelas XII yang meliputi 4 bidang; Juz ‘Amma, Qiroatul Kitab, Muhadatsah Bahasa Arab, dan Conversation Bahasa Inggris. Sejak dulu kala, dengan ada atau tidak adanya Ujian Nasional, munaqosyah selalu menjadi salah satu syarat penentu kelulusan para santri. Jadi meskipun dulu ketika seorang santri lulus dalam Ujian Nasional tetapi gagal dalam munaqosyah , maka dia akan tetap dianggap tidak lulus sampai akhirnya melakukan remedi atau ujian ulang untuk munaqosyah nya, berapa kalipun itu (konon kabarnya ada yang pernah mengulang hingga 11 kali ☹ ). Lalu yang lebih menegangkan, orangtua atau wali santri wajib mendampingi ketika munaqosyah dilaksanakan. Mereka diminta untuk duduk di belakang putra/putrinya ketika sedang diuji. Ini supaya orangtua bisa menyaksikan sendiri secara langsung bagaimana kemampuan putra/putrinya dalam menjawab pertanyaan dari para penguji. Karena dianggap sebegitu sak...

drg.Zulfikar

Assalamualaikum… Ceritanya, saya sedang terinspirasi oleh kebaikan seorang dokter gigi di kota saya ini. Singkat cerita, saya punya gigi yang berlubang sangat besar dan telah saya biarkan selama kurang lebih 15 tahun. Kalau tidak salah, gigi geraham saya ini berlubang sejak saya berumur 8 tahun, yaitu kelas 2 SD.  Sedangkan saya sekarang berumur 23 tahun (Parah ya?). Lubang ini saya biarkan saja, karena tidak sakit. Mungkin karena dulu masih kecil jadi kepedulian terhadap kesehatan gigi belum begitu saya perhatikan. Namun lambat laun, lubang ini semakin membesar. Hingga saya besar, saya katakan gigi ini sudah terlanjur sayang . Mau dicabut saya masih eman , tetapi  jika tidak pun lubangnya sangat besar dan sungguh mengganggu setiap kali saya makan. Berulang kali ke dokter gigi mana pun selalu disarankan untuk mencabut, namun saya tetap bersikeras tidak mau. Saya masih agak trauma, karena dulu pernah gigi geraham saya dicabut oleh seorang dokter gigi sehingga ada ompong d...