Langsung ke konten utama

Denny Caknan: A New Dinosaur from Ngawi



Who doesn’t know him? Hell yeaahh, Denny Caknan!

The number-one Javanese artist right now!

Denny Caknan was born on December 10, 1993. The guy who ever became a street sweeper before becoming this popular, is a proud singer of his (East) Javanese language. In most of his songs, he uses Javanese. Isn’t is such a real deed to preserve Javanese language?

In his very young age, he has made up greatly in Indonesian music industry. Started with “Kartonyono Medhot Janji” which was released on May 5, 2019, he has repeatedly made booming songs such as Sugeng Dalu, Los Dol, etc. Fyi, Kartonyono Medhot Janji has got 209 million views on youtube. It’s such a record in Indonesian music history. Some awards like Lagu Patah Hati Terbaik (The Best Brokenhearted Song), Lagu Patah Hati Favorit (The Favorite Brokenhearted Song) and Penyanyi Terambyar Pria Terbaik (The Most Ambyar* Male Singer) were also already achieved by him.

Denny Caknan obviously makes some breakthroughs in his creations. In his song Ndas Gerih, he put some traditional music sounds in some parts. In Tanpo Tresnomu, there was a “touch” of saxophone.

In his newest song, Angel, Caknan even made some unique improvisations. The saxophone sound in the beginning of the song and the reggae nuance in some parts, are completely perfect! More, the music video is mind blowing! He did a collaboration with H.M. Syakirun aka Kirun (a senior comedian in Indonesia) and Mbah Minto, the commercial star of Bejo Jahe Merah. It is really too funny to be real, you have to check this out if you haven’t. Having a duet with Cak Percil, this song has got 15-million views on youtube in not more than 2 months!

His song before Angel entitled Satru, which was made with Happy Asmara even got 52 millions in only 4 months. Crazy! It seems not too much to say that he is a genius in musical field.

What makes Denny Caknan special is not only about his ability in singing and making songs (we shouldn’t question about this, right?), but also his willing to show up the characteristics of his own hometown; Ngawi, East Java. Kartonyono Medhot Janji and Ngawi Nagih Janji (which he sang with Ndarboy Genk) are the examples of this. Kartonyono itself is actually a monument with the shape of eight elephant ivories in one of Ngawi’s intersection. In some of his other music videos, we can also see many Ngawi icons there.

Can you imagine, how proud are East Javanese peeps of him? I bet their prides are overwhelming!

Well, keep it up, Denny Caknan! Stay productive all the time.

Bring Javanese language into all over the world! There’s no doubt you’ll be a dinosaur of Javanese songs someday. Finger crossed!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ory; Si Anak Hebat yang Selalu Tak Percaya Diri

  Masih kuingat betul pertemuan pertamaku dengan Ory, saat itu dalam kegiatan debat Bahasa Inggris atau dalam madrasah kami disebut English Debate Club (EDC). Menjelang tahun awal pelajaran memang kusampaikan pada murid lama EDC, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya untuk bergabung di sini, ya.” Lalu akhirnya, diajaklah Ory ke dalamnya oleh Dyna Syarifa, salah seorang dari muridku yang pernah menjuarai lomba pidato tingkat nasional itu. Pertama kali melihat “yang dibawa” Dyna adalah Ory, jujur aku lumayan terkejut. Karena pesanku sebelumnya, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya.” Namun yang kudapati saat itu, “yang dibawa” adalah satu anak yang sangat jelas nampak tidak percaya diri dan hanya diam saja sepanjang kegiatan. Masih kuingat betul pula, saat itu tema yang kami bahas adalah tentang ‘Capital Punishment’ atau Hukuman Mati bagi para pejabat yang melakukan korupsi, sebaiknya dilakukan atau tidak. Sebelum anak-anak melakukan debat, seperti biasa, kum...

Kisah dalam Munaqosyah

Di madrasah tempatku mengajar, ada yang namanya munaqosyah . Munaqosyah adalah ujian lisan bagi kelas XII yang meliputi 4 bidang; Juz ‘Amma, Qiroatul Kitab, Muhadatsah Bahasa Arab, dan Conversation Bahasa Inggris. Sejak dulu kala, dengan ada atau tidak adanya Ujian Nasional, munaqosyah selalu menjadi salah satu syarat penentu kelulusan para santri. Jadi meskipun dulu ketika seorang santri lulus dalam Ujian Nasional tetapi gagal dalam munaqosyah , maka dia akan tetap dianggap tidak lulus sampai akhirnya melakukan remedi atau ujian ulang untuk munaqosyah nya, berapa kalipun itu (konon kabarnya ada yang pernah mengulang hingga 11 kali ☹ ). Lalu yang lebih menegangkan, orangtua atau wali santri wajib mendampingi ketika munaqosyah dilaksanakan. Mereka diminta untuk duduk di belakang putra/putrinya ketika sedang diuji. Ini supaya orangtua bisa menyaksikan sendiri secara langsung bagaimana kemampuan putra/putrinya dalam menjawab pertanyaan dari para penguji. Karena dianggap sebegitu sak...

drg.Zulfikar

Assalamualaikum… Ceritanya, saya sedang terinspirasi oleh kebaikan seorang dokter gigi di kota saya ini. Singkat cerita, saya punya gigi yang berlubang sangat besar dan telah saya biarkan selama kurang lebih 15 tahun. Kalau tidak salah, gigi geraham saya ini berlubang sejak saya berumur 8 tahun, yaitu kelas 2 SD.  Sedangkan saya sekarang berumur 23 tahun (Parah ya?). Lubang ini saya biarkan saja, karena tidak sakit. Mungkin karena dulu masih kecil jadi kepedulian terhadap kesehatan gigi belum begitu saya perhatikan. Namun lambat laun, lubang ini semakin membesar. Hingga saya besar, saya katakan gigi ini sudah terlanjur sayang . Mau dicabut saya masih eman , tetapi  jika tidak pun lubangnya sangat besar dan sungguh mengganggu setiap kali saya makan. Berulang kali ke dokter gigi mana pun selalu disarankan untuk mencabut, namun saya tetap bersikeras tidak mau. Saya masih agak trauma, karena dulu pernah gigi geraham saya dicabut oleh seorang dokter gigi sehingga ada ompong d...