Portofolio Guru Kreatif - ACER Smart School Awards 2025
“Pesantren Go
Digital:
Inovasi
Pembelajaran Berbasis Kreativitas Murid
di Madrasah Tanpa Gawai”
Rahma Nugrahaini, S.Pd. || MA Raudlatul Ulum Pati
1. Profil Penulis
Saya adalah seorang guru Bahasa Inggris yang
telah mengajar selama 10 tahun di MA Raudlatul Ulum Pati. Selama satu dekade mengajar di lingkungan pesantren, saya menyadari
bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berinovasi, melainkan ruang untuk
menemukan cara baru dalam menghidupkan pembelajaran. Saya selalu percaya bahwa pembelajaran
harus selalu adaptif terhadap perkembangan zaman, sekalipun kita hidup dalam keterbatasan.
Keyakinan itulah yang mendorong saya untuk selalu berupaya menghadirkan
pembelajaran yang kreatif, bermakna, dan relevan bagi murid-murid saya melalui
pendekatan digital berbasis proyek.
Portofolio ini merupakan potret praktik
baik dari perjalanan tersebut; sebuah inovasi pembelajaran berbasis digital
yang justru lahir dari keterbatasan. Di lingkungan madrasah yang terintegrasi
dengan pesantren tempat saya mengajar, para murid tidak memiliki gawai pribadi seperti ponsel atau
laptop. Namun, dari keterbatasan inilah muncul semangat untuk berinovasi dan
berkreasi. Melalui program 'Pesantren Go Digital', saya berupaya
menciptakan ruang belajar berbasis kreativitas murid yang tetap berakar pada nilai-nilai pesantren, tetapi
juga membuka akses bagi para murid yang sekaligus seorang santri untuk mengasah
keterampilan abad ke-21 tanpa melanggar peraturan madrasah atau pesantren.
2. Profil Madrasah
MA Raudlatul Ulum Pati adalah sebuah
madrasah swasta berbasis pesantren yang menanamkan keseimbangan antara ilmu
agama dan ilmu umum. Madrasah ini berkomitmen untuk mencetak generasi santri
yang cerdas secara intelektual sekaligus kuat secara spiritual. Dengan dukungan
fasilitas laboratorium komputer, madrasah terus berupaya menyesuaikan diri
dengan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai religius yang
menjadi jati diri santri.
Sebagai bagian dari kehidupan pesantren,
terdapat kebijakan yang melarang para santri untuk membawa gawai pribadi
seperti telepon genggam dan laptop. Kebijakan ini diterapkan agar para santri
dapat lebih fokus mendalami pendidikan agama dan terhindar dari distraksi dunia
digital.
Namun, justru dari keterbatasan inilah tumbuh semangat baru untuk berinovasi dan memanfaatkan teknologi secara bijak melalui fasilitas yang disediakan madrasah. Dengan cara inilah nilai kepatuhan dan kedisiplinan tetap terjaga, sementara semangat belajar abad ke-21 dapat terus dikembangkan.
3. Latar Belakang Inovasi
Dalam kerangka desain Deep Learning, terdapat empat elemen
utama yang menjadi panduan, yaitu praktik pedagogis (pedagogical practices),
kemitraan pembelajaran (learning partnership), lingkungan belajar (learning
environments), dan pemanfaatan digital (leveraging digital). Dari
keempat elemen tersebut, pemanfaatan digital menjadi kunci penting yang
menghubungkan pembelajaran dengan tuntutan kecakapan abad ke-21. Sayangnya, di
banyak sekolah, digitalisasi masih lebih banyak berpusat pada guru, sementara
murid hanya menjadi pengguna pasif saja. Situasi ini semakin menantang dalam
konteks madrasah tanpa gawai yang terintegrasi dengan pondok pesantren, tempat
saya mengajar.
Sebagai solusi, saya menginisiasi ‘Pesantren Go Digital’ — pembelajaran digital berbasis kreativitas murid tanpa gawai, yang dilakukan secara kolektif untuk menjembatani keterbatasan sarana dengan tuntutan keterampilan digital abad ke-21.
4. Tujuan dan Manfaat Inovasi
Tujuan:
a. Memberdayakan murid agar aktif dan kreatif
dalam pembelajaran digital meskipun tanpa gawai.
b. Menumbuhkan keterampilan abad ke-21:
kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan literasi digital.
c. Membangun kesadaran bahwa teknologi dapat
digunakan sebagai alat belajar, bukan hanya sebatas hiburan.
Manfaat:
a. Murid menjadi kreator dan aktor utama dalam
digitalisasi.
b. Asesmen, karya digital, media pembelajaran dan
refleksi murid terdokumentasi dengan baik dalam Google Classroom yang
berfungsi sebagai Learning Management System (LMS).
c. Pembelajaran menjadi lebih inklusif, kreatif, dan menyenangkan.
5. Deskripsi Program / Inovasi Digital
Program “Pesantren Go Digital”
menggunakan pendekatan digitalisasi berbasis kolektif, yaitu pembelajaran
digital yang dilakukan bersama-sama di laboratorium komputer madrasah dan warung
internet (warnet).
Beberapa metode dalam “Pesantren Go
Digital” meliputi:
1) Asesmen Awal dan Formatif Digital — Murid
mengisi pertanyaan melalui Google Form.
2) Pembelajaran Interaktif — Guru menayangkan
video pembelajaran melalui kanal YouTube pribadi yang ditautkan pada Google
Classroom.
3) Kolaborasi Digital — Guru membagi kelompok secara
acak melalui Wheel of Names.
4) Karya Digital Kreatif — Murid membuat
poster atau infografis menggunakan Canva sesuai topik pembelajaran (contoh: Historical
Recount Text).
5) Publikasi Karya— Karya yang telah
diverifikasi oleh guru diunggah ke media sosial (instagram) dan Google
Classroom.
6) Refleksi Pembelajaran — Murid menuliskan
pengalaman belajar digitalnya melalui Google Form.
Dengan strategi ini, muridtetap dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran digital secara kolektif, terarah, dan bermakna.
6. Media dan Alat Digital yang Digunakan
1) Google Form — asesmen awal, kuis formatif, dan
refleksi pembelajaran
2) Kanal YouTube Guru — media pemutaran video
pembelajaran.
3) Wheel of Names — alat acak pembentukan kelompok.
4) Canva — media pembuatan karya digital
murid.
5) Google Classroom — sebagai LMS pribadi guru.
6) Lab Komputer & Warnet — sarana akses digital kolektif bagi seluruh murid.
7. Hasil dan Dampak
1) Peningkatan Kualitas Karya Digital
Karya murid berkembang pesat dari template sederhana menjadi desain yang
estetik dan komunikatif.
2) Peningkatan Kolaborasi Digital
Lebih dari 80% kelompok bekerja efektif membagi peran secara adil
3) Adaptasi Digital Santri
Sebagian besar
murid menunjukkan peningkatan kemampuan digital dasar setelah program berjalan.
Murid yang sebelumnya tidak terbiasa dengan
perangkat dan beberapa aplikasi, kini mampu menggunakannya dengan lancar.
4)
Pembelajaran Berkesadaran, Bermakna dan Menyenangkan
Murid belajar dengan bahagia, berkesadaran penuh akan tujuan, dan paham atas makna pembelajaran yang dilakukannya.
8. Testimoni
§
“Pembelajaran berbasis digital ini keren sekali karena
membuat para siswa lebih aktif dan karya yang dihasilkan jauh lebih kreatif daripada
sebelumnya. Terbaik!”
— Tri Meiliawati, S.S. (Rekan Guru)
§
“Ini sangat inspiratif. Apa
yang dilakukan oleh Bu Rahma dapat menjembatani antara kedisiplinan peraturan
dengan tuntutan bahwa santri tetap harus melek digital. Sangat inspiratif.”
— Jumiati, Lc., M.Pd., Gr. (Rekan Guru)
§
“Jadi
belajarnya itu seru sekali. Bisa bikin poster, bikin infografik, juga bisa
bikin desain-desain di Canva. Dan juga belajarnya sama sekali tidak flat (datar/biasa) dan membosankan.
Jadi rasanya asyik dan membuat kita jauh lebih bersemangat!”
— Azkia Alyani (murid)
§
Awalnya
(saya) tidak terbiasa dan juga tidak bisa, tapi sekarang sudah bisa pakai Google
Form, sudah bisa buka (Google) Classroom, bahkan bisa mengedit poster sendiri
di Canva. Dan itu membuat tidak mengantuk selama pembelajaran dan materinya
masuk (dapat dipahami).”
— Salma Nur Hasanah (murid)
9. Refleksi dan Pembelajaran
Saya belajar bahwa inovasi tidak selalu
harus “yang tercanggih”, tetapi yang bermakna dan berdampak.
Dengan pendekatan “Pesantren Go Digital”, saya melihat perubahan nyata —
dari keterbatasan menjadi kekuatan. Tantangan seperti ini justru melatih
kreativitas dan kemandirian guru serta murid.
Ke depan, saya ingin mengembangkan proyek serupa dalam bentuk mini dokumenter budaya lokal dan tutorial edukatif digital, serta memperkenalkan penggunaan AI tools sederhana bagi murid untuk memperluas eksplorasi belajar.
10. Penutup
Saya percaya bahwa inovasi sejati lahir
dari kepedulian terhadap kebutuhan murid.
Program “Pesantren Go Digital” membuktikan bahwa keterbatasan bukan
penghalang untuk berinovasi, tetapi justru menjadi jalan untuk menemukan cara baru
menghidupkan pembelajaran yang kreatif, bermakna, dan relevan dengan zaman
sesuai dengan prinsip Deep Learning.
11. Lampiran URL Proposal dan Video Profil
§ Proposal:
https://drive.google.com/file/d/1KZCAbdmJDgqmrD6URzRkbr6w4d-jL1fe/view?usp=drive_link
§ Video Profil:
https://youtu.be/47fK-pkVmOs?si=ejhRpPSh0jjBzjGn
12. Dokumentasi dan Bukti
Pendukung
§ Foto pelaksanaan
pembelajaran digital di lab komputer
§ Cuplikan hasil karya
murid di Canva
Komentar
Posting Komentar