Langsung ke konten utama

Being 90's Children was so Great!

Being 90’s children can be said as a blessing! Yeah, 90o’s childhood was full of so many traditional games. We didn’t recognize very well such modern and hi-tech games at that time. We liked to walk for kilometers with no fear of being kidnapped.
Don’t you guys remember this kinda game? What do you name this one?

Jumpritan
 In English it is called “hide and seek”. Well, when I was child, my friends and I called this as “jumpritan” (In Jepara, one of cities in Central Java). Does it sound weird? Lol. Yeah, we called so at that time. Another name might be “delikkan”, derived from word ndelik” that means “hide”, and suffix –an to show that it is a noun.
This game can be played by 2 children for minimum, but the larger number of the participants, the more exciting this game will be. The rule is, one of the children is on duty as the “victim”. He should close his eyes and counting from 1 up to 10 in a place that is found as the base, while other children go hiding. When he finishes counting, he starts to seek his friends one by one. Whenever he finally finds one of them, he and the founded child should compete running to the base. Whoever reach the base first should say “jumprit!”. If the seeker reaches first, he can go hiding for the next round. However if he failed to either find their friend or run to the base first and say “jumprit!”, he keeps being the seeker for the next round :D.
The crazy experience I ever had when playing this game was when my two friends played a trick on me as a seeker. Both of them dealt to exchange their clothes in order to play trick on me! Can u say what happened then? Yeah, I become the seeker for the next round for I call one of them with another friend’s name. It was said as “kobongan” whenever the seeker was mistaken in calling someone’s name. L

Other games I used to play with my friends are “dakonan,” “bentengan,” “jengglong,” “cublak- cublak suweng”, “jamuran,” “dingklik oglak-aglik,” "bekelan,"“sprinto," (it is like rope skipping, but it used rubbers instead of the real rope), and many many more. These are the pictures of the games I mentioned above (I took the snaps from the internet), in case you don’t ever know or forget them. J


Jengglong
Bentengan
Cublak- cublak suweng
Dingklik oglak- aglik

Jamuran
dakonan

Sprinto
bekelan

Komentar

  1. i am older than 90's. i have living in earth for 400 years. I am allien. (from Korean Drama, Love from another star). LOL

    BalasHapus
  2. Wkwk,, you r an old Oppa then! ^^,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ory; Si Anak Hebat yang Selalu Tak Percaya Diri

  Masih kuingat betul pertemuan pertamaku dengan Ory, saat itu dalam kegiatan debat Bahasa Inggris atau dalam madrasah kami disebut English Debate Club (EDC). Menjelang tahun awal pelajaran memang kusampaikan pada murid lama EDC, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya untuk bergabung di sini, ya.” Lalu akhirnya, diajaklah Ory ke dalamnya oleh Dyna Syarifa, salah seorang dari muridku yang pernah menjuarai lomba pidato tingkat nasional itu. Pertama kali melihat “yang dibawa” Dyna adalah Ory, jujur aku lumayan terkejut. Karena pesanku sebelumnya, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya.” Namun yang kudapati saat itu, “yang dibawa” adalah satu anak yang sangat jelas nampak tidak percaya diri dan hanya diam saja sepanjang kegiatan. Masih kuingat betul pula, saat itu tema yang kami bahas adalah tentang ‘Capital Punishment’ atau Hukuman Mati bagi para pejabat yang melakukan korupsi, sebaiknya dilakukan atau tidak. Sebelum anak-anak melakukan debat, seperti biasa, kum...

Kisah dalam Munaqosyah

Di madrasah tempatku mengajar, ada yang namanya munaqosyah . Munaqosyah adalah ujian lisan bagi kelas XII yang meliputi 4 bidang; Juz ‘Amma, Qiroatul Kitab, Muhadatsah Bahasa Arab, dan Conversation Bahasa Inggris. Sejak dulu kala, dengan ada atau tidak adanya Ujian Nasional, munaqosyah selalu menjadi salah satu syarat penentu kelulusan para santri. Jadi meskipun dulu ketika seorang santri lulus dalam Ujian Nasional tetapi gagal dalam munaqosyah , maka dia akan tetap dianggap tidak lulus sampai akhirnya melakukan remedi atau ujian ulang untuk munaqosyah nya, berapa kalipun itu (konon kabarnya ada yang pernah mengulang hingga 11 kali ☹ ). Lalu yang lebih menegangkan, orangtua atau wali santri wajib mendampingi ketika munaqosyah dilaksanakan. Mereka diminta untuk duduk di belakang putra/putrinya ketika sedang diuji. Ini supaya orangtua bisa menyaksikan sendiri secara langsung bagaimana kemampuan putra/putrinya dalam menjawab pertanyaan dari para penguji. Karena dianggap sebegitu sak...

drg.Zulfikar

Assalamualaikum… Ceritanya, saya sedang terinspirasi oleh kebaikan seorang dokter gigi di kota saya ini. Singkat cerita, saya punya gigi yang berlubang sangat besar dan telah saya biarkan selama kurang lebih 15 tahun. Kalau tidak salah, gigi geraham saya ini berlubang sejak saya berumur 8 tahun, yaitu kelas 2 SD.  Sedangkan saya sekarang berumur 23 tahun (Parah ya?). Lubang ini saya biarkan saja, karena tidak sakit. Mungkin karena dulu masih kecil jadi kepedulian terhadap kesehatan gigi belum begitu saya perhatikan. Namun lambat laun, lubang ini semakin membesar. Hingga saya besar, saya katakan gigi ini sudah terlanjur sayang . Mau dicabut saya masih eman , tetapi  jika tidak pun lubangnya sangat besar dan sungguh mengganggu setiap kali saya makan. Berulang kali ke dokter gigi mana pun selalu disarankan untuk mencabut, namun saya tetap bersikeras tidak mau. Saya masih agak trauma, karena dulu pernah gigi geraham saya dicabut oleh seorang dokter gigi sehingga ada ompong d...