Langsung ke konten utama

Hasil Telaah Diferensiasi dalam Pembelajaran

 


Bapak/Ibu guru, setelah menelaah ketiga video tersebut, uraikan bagaimana masing-masing guru pada video tersebut mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan pembelajaran?

 

Tabel 2.1 Telaah Video Pembelajaran Berdiferensiasi

 

Video 1

 

Video 2

 

Video 3

Pada video 1, guru melakukan diferensiasi konten untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Beliau memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memilih 1 negara yang diinginkan, dan memberikan konten belajar yang bermacam-macam, yaitu artikel, buku, serta video.

Hal ini memungkinkan peserta didik untuk memiliki bekal dan keterampilan sebelumnya sebelum benar-benar memasuki materi yang akan diajarkan. Peserta didik pun dapat menghubungkan atau mengkoneksi antar materi dengan lebih cepat sehingga pembelajaran di kelas dapat menjadi jauh lebih menyenangkan daripada sebelumnya.

Pada video 2, guru melakukan diferensiasi proses. Diferensiasi proses dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan seperti;

1.    Bagaimana kebutuhan murid dapat terpenuhi?

2.    Proses seperti apa yang perlu dipersiapkan dalam kelas?

3.    Apakah kegiatan berdiferensiasi harus dilakukan secara berkelompok atau dapat secara mandiri?

4.    Seberapa banyak jumlah bantuan yang harus diberikan pada murid?

Guru dapat memberikan soal yang membutuhkan kemampuan analisis lebih tinggi pada murid yang sudah mahir, dan dapat memberikan bimbingan secara bergiliran pada kelompok yang membutuhkan bimbingan.

Pada video 3, guru melakukan diferensiasi produk.

Diferensiasi produk dalam pendidikan adalah strategi yang digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam. Guru melakukan diferensiasi produk karena beberapa alasan:

 

1.    Kebutuhan belajar yang beragam

2.    Meningkatkan keterlibatan siswa

3.    Mengembangkan keterampilan yang berbeda.

4.    Meningkatkan kreativitas

Dengan melakukan diferensiasi produk, guru dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam.

 

Diantara tiga video tersebut, komponen diferensiasi manakah yang menurut Bapak/Ibu paling efektif untuk diterapkan pada pembelajaran? Mengapa?

Text Box: Diferensiasi dapat dilakukan dalam tiga komponen utama: konten, proses, dan produk. Setiap komponen memiliki kelebihan dan kekurangan, dan tidak ada satu komponen yang paling efektif untuk semua situasi. Namun, jika harus memilih satu, diferensiasi proses mungkin merupakan komponen yang paling efektif.
Diferensiasi proses melibatkan penyesuaian cara siswa belajar dan mengerjakan tugas. Dengan diferensiasi proses, guru dapat:
1.	Meningkatkan keterlibatan siswa dengan memberikan pilihan aktivitas yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
2.	Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah dengan memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan siswa.
3.	Meningkatkan efisiensi pembelajaran dengan memungkinkan siswa bekerja pada tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan mereka
Dengan diferensiasi proses, guru dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam. Namun, penting untuk diingat bahwa diferensiasi yang efektif memerlukan perencanaan yang cermat dan implementasi yang tepat.

 



Untuk memperdalam pemahaman Bapak/Ibu guru terkait prinsip pembelajaran berdiferensiasi, pada tahap ini Bapak/Ibu guru perlu mengidentifikasi hal-hal yang belum dipahami disertai tindak lanjutnya bersama teman sejawat/kepala sekolah/pengawas. Silakan Bapak/Ibu guru menggunakan tabel berikut ini untuk mengidentifikasi hal-hal tersebut.

Tabel 2.2 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi

 

Komponen Diferensiasi

 

Apa yang saya ketahui

 

Apa yang ingin saya ketahui

 

Bagaimana saya dapat mengetahuinya

 

Apa yang telah saya pelajari

 

Diferensiasi Konten

 

Konten yang diberikan dapat berbeda.

Apa perbedaan antara Diferensiasi Konten dan Proses?

Menyimak video, dan mencari informasi melalui sumber belajar lain.

1.  Yang dimodifikasi dalam diferensiasi konten adalah materi/ bahan ajarnya

2.    Terdapat banyak macam bentuk penyajian materi

3.    Boleh dilakukannya “perbedaan perlakuan” pada peserta didik (peserta didik dengan pemahaman yang lebih baik dapat melakukan eksplorasi lanjutan

Diferensiasi Proses

 

Cara siswa belajar dapat berbeda.

Bagaimana saya bisa mengaplikasikan diferensiasi proses di kelas?

Menyimak video, membaca artikel tentang strategi pengajaran berdiferensiasi, dan berdiskusi dengan rekan guru.

Yang dimodifikasi dalam diferensiasi proses adalah cara siswa memahami dan memproses informasi.

Diferensiasi Produk

 

Hasil akhir dari pembelajaran dapat bervariasi.

Jenis-jenis produk apa saja yang dapat digunakan dalam diferensiasi produk?

Mengamati contoh-contoh produk siswa dari berbagai mata pelajaran, mencari ide produk kreatif secara online, dan berkolaborasi dengan siswa untuk menentukan opsi produk.

Yang dimodifikasi dalam diferensiasi produk adalah hasil akhir atau bukti belajar siswa.

 








Komentar

  1. Sangat bermanfaat sekali, Bu Rahma. Bisa saya terapkan prinsip diferensiasi ini di kelas saya nanti. Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Sangat jelas sekali penjelasan tentang Prinsip Diferensiasi. Terimakasih.
    luarbiasa. menginspirasi

    BalasHapus
  3. MasyAllah, terimakasih. Konsep diferensiasi jadi semakin jelas dengan contoh Modul Ajar yang Ibu tampilkan. Selama ini saya agak bingung. Terimakasih.

    BalasHapus
  4. meskipun sy guru bhs arab, tp ini sgt bermanfaat krna saya jg sama2 mengajarkan Bahasa asing 🥰 terimakasih sudah berbagi ilmu 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ory; Si Anak Hebat yang Selalu Tak Percaya Diri

  Masih kuingat betul pertemuan pertamaku dengan Ory, saat itu dalam kegiatan debat Bahasa Inggris atau dalam madrasah kami disebut English Debate Club (EDC). Menjelang tahun awal pelajaran memang kusampaikan pada murid lama EDC, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya untuk bergabung di sini, ya.” Lalu akhirnya, diajaklah Ory ke dalamnya oleh Dyna Syarifa, salah seorang dari muridku yang pernah menjuarai lomba pidato tingkat nasional itu. Pertama kali melihat “yang dibawa” Dyna adalah Ory, jujur aku lumayan terkejut. Karena pesanku sebelumnya, “Tolong ajak teman yang bagus Bahasa Inggrisnya.” Namun yang kudapati saat itu, “yang dibawa” adalah satu anak yang sangat jelas nampak tidak percaya diri dan hanya diam saja sepanjang kegiatan. Masih kuingat betul pula, saat itu tema yang kami bahas adalah tentang ‘Capital Punishment’ atau Hukuman Mati bagi para pejabat yang melakukan korupsi, sebaiknya dilakukan atau tidak. Sebelum anak-anak melakukan debat, seperti biasa, kum...

Kisah dalam Munaqosyah

Di madrasah tempatku mengajar, ada yang namanya munaqosyah . Munaqosyah adalah ujian lisan bagi kelas XII yang meliputi 4 bidang; Juz ‘Amma, Qiroatul Kitab, Muhadatsah Bahasa Arab, dan Conversation Bahasa Inggris. Sejak dulu kala, dengan ada atau tidak adanya Ujian Nasional, munaqosyah selalu menjadi salah satu syarat penentu kelulusan para santri. Jadi meskipun dulu ketika seorang santri lulus dalam Ujian Nasional tetapi gagal dalam munaqosyah , maka dia akan tetap dianggap tidak lulus sampai akhirnya melakukan remedi atau ujian ulang untuk munaqosyah nya, berapa kalipun itu (konon kabarnya ada yang pernah mengulang hingga 11 kali ☹ ). Lalu yang lebih menegangkan, orangtua atau wali santri wajib mendampingi ketika munaqosyah dilaksanakan. Mereka diminta untuk duduk di belakang putra/putrinya ketika sedang diuji. Ini supaya orangtua bisa menyaksikan sendiri secara langsung bagaimana kemampuan putra/putrinya dalam menjawab pertanyaan dari para penguji. Karena dianggap sebegitu sak...

drg.Zulfikar

Assalamualaikum… Ceritanya, saya sedang terinspirasi oleh kebaikan seorang dokter gigi di kota saya ini. Singkat cerita, saya punya gigi yang berlubang sangat besar dan telah saya biarkan selama kurang lebih 15 tahun. Kalau tidak salah, gigi geraham saya ini berlubang sejak saya berumur 8 tahun, yaitu kelas 2 SD.  Sedangkan saya sekarang berumur 23 tahun (Parah ya?). Lubang ini saya biarkan saja, karena tidak sakit. Mungkin karena dulu masih kecil jadi kepedulian terhadap kesehatan gigi belum begitu saya perhatikan. Namun lambat laun, lubang ini semakin membesar. Hingga saya besar, saya katakan gigi ini sudah terlanjur sayang . Mau dicabut saya masih eman , tetapi  jika tidak pun lubangnya sangat besar dan sungguh mengganggu setiap kali saya makan. Berulang kali ke dokter gigi mana pun selalu disarankan untuk mencabut, namun saya tetap bersikeras tidak mau. Saya masih agak trauma, karena dulu pernah gigi geraham saya dicabut oleh seorang dokter gigi sehingga ada ompong d...