Judul di atas mungkin tepat untuk merefleksikan apa yang saya dan anak seluruh dunia rasa, atau paling tidak, pernah merasa. Ibu sebagaimana kita tahu adalah kepanjangan tangan Tuhan untuk merawat kita di dunia. Diusahakan, dikandung, dilahirkan, disusui, dirawat, dibesarkan, dididik, diajar, dibimbing, dinasehati, adalah bentuk karunia luar biasa yang anak rasakan pada umumnya rasakan, termasuk saya. Alhamdulillah, Alhamdulillahi katsiro untuk bentuk karunia yang satu ini. Meski begitu, seperti suatu keniscayaan saja bahwa setiap anak pasti memiliki segudang salah terhadap ibunya. Pun saya sendiri. Tak akan cukup mungkin jika dituangkan dalam tulisan ini. Jika ingat bahwa dulu begitu sering membuat ibu menangis, rasanya hati ini seperti tersayat L . Semoga Allah mengampuni saya, dan ibu. Aamiin. Seringkali saya merasa tak suka pada sikap ibu; yang meskipun saya tahan, tapi ibu pasti tahu. Ibu sangat tegas yang kadang terkesan galak, disiplin, diktator, dan perfeksionis...